YUK CINTAI KITAB SUCI

Dalam kalender gereja katolik, bulan September diperingati sebagai bulan kitab suci nasional.Bulan kitab suci nasional kali ini mengambil tema “Mendengarkan Tuhan Bercerita.”
Di zaman yang moderen ini , membaca kitab suci mugkin dianggap asing bagi sebagian besar anak-anak, para remaja bahkan orang dewasa.Tak dipungkiri kehadiran berbagai macam alat elektronik seperti handphone, komputer, internet terutama yang membuat banyak orang ketagihan untuk memainlannya setiap hari dan mengesampingkan kitab suci.Padahal dengan membaca kitab suci kita memperoleh banyak pengetahuan dan kebenaran dalam kehidupan di dunia ini baik untuk diri kita sendiri maupun untuk orang lain,selain itu juga dengan membaca kitab suci iman kita menjadi kuat dan kitapun dapat meneladani sikap-sikap dan cara hidup tokah-tokah dalam kitab suci.
Dalam rangka memperingati bulan kitab suci nasional dan memperingati hari ulang tahun taman bacaan rohani yang ke-6, Paroko Santo Mikael Gombong menyelenggarakan lomba baca cerita, bercerita tentang nabi-nabi, dan mendongeng dari kitab suci, pada hari Minggu,25 September 2011 yang bertempat di TK Pius Bakti Utama Gombong.
Sejak pukul.08.30 WIB, halaman TK Pius sudah dipenuhi dengan gelak tawa suara anak-anak dan peserta lomba baca cerita,bercerita, dan mendongeng.Mereka semua melakukan pendaftaran pada panitia,mengambil nomor undian tampil dan memasangkannya pada baju mereka.
Lomba-lomba tersebut dimulai pukul 09.30 WIB, tetapi sebelum dimulai dibacakan terlebih dahulu penganter pembukaan oleh pembawa acara utama yaitu Kak Teresia Yayi Fitriadewi.Yang pertama adalah ucapan selamat datang pada para peserta lomba, dewan juri, dan para penonton kemudian pembacaan tujuan diadakannya lomba, dilanjutkan dengan pembacaan visi dan misi taman bacaan rohani, dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Bapk Petrus Sudayat selaku ketua panitia lomba, disambung dengan sambutan dan pembukaan oleh Ketua Bidang II Parokki Santo Mikael Gombong yaitu Ibu Dionisia Siti Djumirah. Setelah selesai pembawa acara memberitahukan kepada peserta lomba baca cerita agar tetap berada di aula TK Pius,peserta lomba baca cerita agar menuju ruang A1 dan B1 TK Pius, dan peserta lomba mendongeng menempati ruan perpustakaan TK Pius. Para pesertapun menuju ruang lomba masing-masing untuk mendapatkan pengarahan dari pembawa acara.
Lomba baca cerita ditujukan untuk anak-anak usia SD kelas 3 sampai kelas 6. Ketika pembawa acara yang bernama Fidelia Oka Anatha dan Lusia Cici Iswanti menyapa mereka dan membacakan ketentuan lomba, raut wajah mereka sangat bersemangat, sepertinya mereka sangat bahagia mengikuti perlombaan ini, tapai dibalik itu semua pasti ada rasa takut atau gelisah karena akan menghadapi lomba. Lomba baca cerita ini diikuti oleh sebanyak 63 di usia 9-12 tahun. Lomba ini dinilai oleh 3 orang juri yang bernama : 1.Ibu Anastasia Suryaningsih,2.Ibu Maria Florentina Budiati,3.Sr.Roberta,ADM. Satu per satu anak mulai maju membacakan kutipan kitab suci yang sudah mereka siapkan dari rumah. Mereka sungguh berusaha menampilkan penampilan yang terbaik untuk para juri dan penonton.Mereka semua berharap untuk menjadi juara. Setelah mereka maju untuk membaca merekapun lalu melepas nomor undian yang terpasang di baju mereka dan yang kemudian mereka tukarkan dengan sebungkus snack yang berisi 1 gelas air mineral, 1 buah arem-arem,2 permen,dan 1 plastik kecl agar-agar, setelah menerimanya merekapun kembali duduk. Di sela-sela penampilan mereka ada juga penampilan mendongeng dari Bapak Agus Supriyanto, satu-satunya peserta mendongeng dari kitab suci pada perlombaan ini, beliau mendongang tentang anak yang hilang dengan versinya sendiri,beliau berpakaian seperti tokoh pak raden dalam film unyil, hal ini membuat anak-anak penasaran untuk mendengarkannya.Saking asiknya mendongeng ia lupa bahwa waktu yang diberikan sudahlah habis,akhirnya salah satu juripun memberhentikannya.Selain itu ada juga penampilan mendongeng dari Bapak Sigit, semua anak terlibat dalam dongeng Pak Sigit.Jujur bahwa lomba ini adalah lomba yang memerlukan banyak waktu, ketika para peserta lomba bercerita dan mendingeng sudah pulang kebih awal, para peserta lomba baca ini masih setia menunggu gilirannya.Sebagian besar anak-anak memilih untuk pulang ke rumah setelah mengambil cnack dibanding menunggu perlombaan sampai selesai.
Lain halnya dengan perlombaan bercerita tentang nabi-nabi, lomba ini ditujukan untuk para remaja tinglak SMP dan SMA.Setelah mereka memasuki ruangan lomba, Kak Yayipun selaku pembawa acara membacakan ketentuan lomba, sama halnya dengan anak-anak tadi meskipun mereka bersemangat mengikuti perlombaan ini, namun pasti ada rasa takut jga.Lomba ini diikuti oleh 15 peserta yang terdiri dari remaja kelas 7 SMP sampai 12 SMA usia 12-17 tahun.Lomba ini dinilai oleh 3 orang jiri yang bernama: 1.Ibu Yoana.W,2.Ibu Wiwi,3.Bapak Marno.Pembawa acarapun memanggil mereka maju satu per satu.Setelah mereka tampil mereka melepas nomor undian mereka dan memberikannya kepada Kak Yayi dan menukarnya dengan sebuah snack. Karena aku juga termasuk salah satu peserta akupun juga merasakan apa yang dirasakan peserta lain, sesaat sebelum tampil mendadak jantungku berdetak lebih kencang, tanganku dingin seperti tak ada darah yang mengalir.Inikah rasanya takut?Setelah lomba selesai peserta lomba berceritapun pulang, tetapi ada juga sebagian dari mereka yang masih ingin melihat lomba-lomba yang lain.
Berbeda juga dengan perlombaaan mendongeng dari kitab suci, lomba ini ditujukan untuk semua orang dewasa, entah saat itu semua orang dewasa sedang sibuk,malu atau tak sempat, peserta lomba mendongang ini hanya diikuti oleh 1 peserta saja yang bernama Bapak Agus Supriyanto,menurutku kita harus bangga pada beliau karena walaupun tidak ada peserta lain yang mengikuti lomba ini,beliau tetap senag mengikuti perlombaan ini dan dipastikan beliaulah yang menjadi pemenang.Terdapat 3 orang juri pada perlombaan kali ini,yang bernama: 1.Bapak MA Salim,2.Sr.Mikaela,ADM,3.Sr,Alexia,ADM. Akhirnya dengan menimbang peserta loma ini hanya 1 orang Bapak Agus lalu dilombakan beserta lomba baca cerita sebagai selingan.Setelah beliau selesai mendongeng iapun berganti baju.mengambil snsck kemudian pulang.
Waktupun menunjukan kira-kira pukul 14.00, lombapun telah selesai, sekarang keadaan TK Pius pun nampak sepi,yang tadinya dipenuhi dengan riuh suara anak-anak, sekarang hanya terdengar suara dewan juri menghitung nilai dan panitia yang membereskan ruangan.
Sebagai peserta aku sangat terkesan dengan kegiatan ini, lomba-lomba semacam ini dapat membantu kita untuk belajar berani tampil di depan orang banyak, belajar untuk mencintai kitab suci,meneladani para tokoh kitab suci, belajar mendengarkan orang lain yang sedang berbicara dan masih banyak lagi.Aku harap lomba-lomba semacam ini bisa sering diadakan kembali.
Sekarang pertanyaannya apakah diri kita sendiri sudah rajin untuk membaca kitab suci? Lebih mencinai kitab suci ditimbang handphone,komputer atau barang lainnya?Apakah kita sudah mengajari anak-anak,saudara-saudara dan teman-teman kita untuk rajin membaca kitab suci? Sudahkah kita mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari hal-hal baik yang tertulis dalam kitab suci?
“Marilah dari sekarang kita ajak generasi muda gereja, untuk mencintai kitab suci dan menempatkan kitab suci sebagai salah satu bagian dalam hidup mereka serta mempraktekkan segala hal baik yang tertulis dalam kitab suci dalam hidup mereka”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Telur Paskah (Tulisan Tempo Doeloe)

Bejo Pengen Dadi Romo

Riwayat Santa Lusia