Ketika Aku Merasa Bangga, Aku Tahu Aku Bukan Siapa-Siapa
Di banggakan merupakan idaman
banyak orang, seperti halnya aku. Merasa bangga adalah perasaan yang membuatku
merasa jauh lebih baik di atas orang lain. Senang rasanya aku menjadi
kebanggaan. Di puji banyak orang merupakan hal yang mengasyikan. Aku menganggap
diriku yang nimor satu pada waktu itu. Bangga seekali rasanya diriku ini. Tubuhku
seakan dipenuhiboleh kebanggaan. Berhari-hari aku merasakannya, namun rasa itu
kian hari kian memudar hilang. Akupun menjadi resah, merasa tidak dibanggakan
lagi dan tidak dihargai lagi. Airmatapun menetes dari batinku. Akupun kemudian
berdiam diri sejenak, bermenung, meninggalkan semua kenyataan-kenyataan yang
ada. Sampai akhirnya aku menemukan kelemahan dalam diriku ini. Ketika semua
orang membanggakanku seakan aku tidak peduli dengan mereka. Aku hanya sibuk
dengan perasaan bangga dalam hatiku.
Ketika aku
berhasil, ucapan selamat yang mereka berikanpun bagai tak ku anggap. Aku merasa
menjadi orang yang terhebat, dapat melebihi apapun, dan dapat berbuat apapun. Namun
ketika seseorang mampu untuk menjadi lebih baik daripada aku, akupun mulai
kesal dan merasa iri. Ketika semua orang berpaling dariku dan membanggakan dia,
seakan aku terjatuh.
Seharusnya bagaimanapun
aku harus patut berbangga karena dia mampu melakukan yang lebih baik dariku. Dari
situpun aku mengngat bahwa ada Dia yang patut aku banggakan dalam hidup ini. Dia
yang memberiku hidup. Dia yang terkadang aku lupakan. Dari sinipun aku mampu
belajar bahwa aku bukanlah siapa-siapa yang mampu berbuat melebihi Dia. Aku
bukanlah siapa-siappa dibandingkan denganNya.
Komentar
Posting Komentar