Bejo Pengen Dadi Romo






Suatu ketika ibuku bertanya: “Bejo, sebentar lagi mkau kelulusan, piye kamu mau daftar ke mana?” Sontak aku mmenjawab: “aku mau ndaftar seminari bu..!” Ibuku sangat kaget dan bertanya lagi padaku: “wah, sejak kapan kamu ingin jadi romo le?” Lalu akupun berkata : “sejak ikut miskel kemarin bu..”
            Ya, semua memang benar adanya. Tanggal 30 Desember-1 Januari kemarin aku mengikuti misa keliling se-dekenat selatan. Acara yang dihadiri oleh kaum muda katolik dari berbagai wilayah. Ada yang dari Paroki Kroya, Cilacap, Kebumen, Gombong, dan masih banyak lagi. Akupun menjadi salah satu pesertanya. Misa keliling kali ini berbeda dat\ri yang sebelumnya. Panitia mengundang para frater Joker ( projo purwokerto ) untuk hadir turut serta.
            Ada 14 frater yang hadir. Jujur baru kali ini aku bertemu dengan frater sebanyak itu. Akupun memberanikan diri untuk berkenalan dan berbincang dengan mereka. Ada Frater Rendy, Frater Wawan, Frater Ia, Frater Ucup, Frater Titus, Frater Budi, Frater Widi, Frater Theo, Frater Ontong, Frater Bram, Frater Agung, Frater Vigo, Frater Dody, dan Frater Hery. Senang sekali rasanya ketika aku bisa berbincang dengan mereka. Mereka sangat baik, ramah dan perhatian. Ketika aku melihat mereka, aku merasakan aura lain yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. Aku melihat pancaran sinat kasih dan kebahagiaan dari mata mereka. Sepertinya mereka tidak punya beban hidup dan selelu senamg setiap saat.
            Jika sedang bergurau dengan mereka, para freter banyak menceritakan pengalaman mereka khususnya kehidupan di seminari. Mulai dari kisah di Seminari Menengah, kisah peregrinasi, dan kisah di Seminari Tinggi. Aku sangat antusias mendengar cerita mereka. Sangat menarik dan luar biasa. Semakin aku mengenal mereka semakin kuat juga rasa hati ini untuk mampu menjadi seprti mereka.
            Pada misa malam tutup tahun aku melihat para frater mengisi koor dan ada beberapa frater yang memainkan alat musik. Mereka menyanyikan lagu misa dengan bahasa latin. Sangat indah ! suara mereka sangat merdu. Aku juga melihat mereka mengenakan jubah putih panjang. Jubah itu sangat menewan. Pasanya jubah itu seperti bersinar. Lagi-lagi hati ini bergejolak, ingin sekali rasanya bisa mengenakan jubah itu, entah mengapa.
            Akhirnya tibalah pada acara terakhir yaitu misa penutupan + misa tahun baru. Aku kembali menyaksikan para frater mengenakan jubah putih panjang itu lagi. Namun saat misa di mulai ada seorang frater keluar dengan mengenakan pakaian bak penari serta menggunakan topeng. “Itu Frater Titus !” sontak aku berteriak. Dalam hati aku berkata: “ wah, aku pengen bisa nari kayak gitu.”
            Bukan hanya itu, ternyata para frater menampilkan teater yang sangat apik dan memukau. Pemainnya adalah Frater Bram sebagai Semar, Frater Vigo sebagai Bagong, Frater Ia sebagai Petruk, Frater Wawan sebagai Gareng. Mereka memeran kah tokoh pewayangan Punokawan. Teater ini menceritakan tentang kisah Bagong yang ingin masuk seminari alias kepengin dadi romo. Dalam cerita Bagong mengatakan ada 3 tes untuk mmasuk seminari yaitu : 1.Tes Intelektual, 2.Tes Kerohanian, 3.Tes Selibat ( tidak menikah ), begitu yang aku tangkap. Dari situ jujur aku semakin tertantang untuk berani menjajal seperti apa yang sudah dilakukan Bagong. Teaterpun selaesai, ditutup oleh sebuah lagu yang dinyanyikan oleh frater Rendy. Lirik lagu yang sangat aku suka, dan yang aku ingat sampai saat ini adalah “lalalalal…. Aku seneng dadi projo Purwokerto”
            Miskelpun usai. Kami semua lalu pergi ke ruang makan untuk santap siang. Sampai di sana aku menghampiri Frater Ia dan bertanya: “frater capek yo?” lalu frater manjawab : “ia, capek iki jo! Tapi tetep seneng kok, tetep semangat, hehehehe!” Setelah itu akupun menghampiri beberapa orabng frater yang sedan makan. Aku duduk di sebelah mereka. Salah satu dari mereka menyuruhku untuk mendaftar ke Seminari. Akupun hanya tertawa untuk menjawabnya. Aku berbalai bertanya, mengajak para frater untuk bermain bola berssamaku bila ada waktu. Fraterpun menjawab: “main bolanya besok di lapangan seminari Mertoyodan ya!” akupun menganggukan kepala menjawab pertanyaan itu.
            Para fraterpun pulang kembali ke rumah mereka masing-masing, saat berpamitan mereka mengatakan padaku agar aku mencoba untuk mendaftar ke Seminari Mertoyudan. Rasanya sedih hati ini ketika mereka semua pergi, bukan karena apa-apa, namun rasanya hati ini semakin kuat untuk menjadi salah satu bagian dari mereka. Ingin sekali mengenakan jubah yang mereka kenakan.
            Dari situ aku mulai sadar bahwa keinginanku untuk bisa menjadi romo semakin kuat. Panggilanku sepertinya semakin kuat. Aku sangat bangga pada frater-frater itu. Mereka rela meninggalkan apapun, rela menyerahkan diri mereka seutuhnya pasa Tuhan. Aku melihat pancaran kasih dan semangat dari dalam diri mereka.
            Akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar ke sebuah SMA, dimana aku percaya di SMA itu aku akan di godhog hingga matang, sehingga panggilanku semakin tumbuh kuat. Bukan SMA nomor satu, bermodel mewah, atau apalah. Seminari Menengah Petrus Canisius Mertoyudan. Di situlah aku menentukan pilihanku. Tidak mau tahu apa kata orang, mau dikatakan sekolahnya tidak mengasyikan karena diperuntukan khusus bagi kaum adam atau apalah, yang penting itu tidak menjadi penghalang bagiku. Aku yakin itu merupakan tempat yang cocok bagiku. Aku ingin belajar banyak hal disana.
            Setelah lulus dari sanapun aku ingin bersekolah di tempat yang sama dengan para frater Joker tadi. Aku ingin menjadi teman mereka, ingin menjadi saudara mereka, dan ingin menjadi bagian dari mereka. “aku pengen dadi projo Purwokerto” kata-kata itu yang selelu ku ingat dalam hati.
            Terimakasih untuk frater semua yang secara tidak langsung sudah menumbuhkan panggilanku ini. Ini sangat misteri, panggilanku muncul secara tiba-tiba. “Frater-frater tunggu aku di Seminari ya!, Hidup frater Joker!!”

Kringg…. Kringg…. Kringg…. Kringg…. Kringg….
* ahhh, berisik sekali, aku masih ngantuk!! Hooooaaaammmm
* eeeeeee, Bejo ayo bangun, katanya hari ini mau ndaftar ke Merto ? AYO BANGUN !!!
* Walahhh aku kelalen buu.. aku kemalaman tidurnya, soale kemarin habis chatingan sama frater, nanya-nanya masalah pendaftaran di Seminari.. Hoooooaaamm
* eeeh kok malah molor lagi, ayo mkita sudah telat!!
* haaaaaaaahhh??? Aduh..aduh..aduh

-Hahahahah,
Aduh sory kalau ceritaku ndak cetho, ngombro-ombro,
Sekedar iseng bercerita saja,
Ajang mengembangkan bakat kreativitas,
Oleh-oleh miskel juga,
Maaf kalau jelek dah aneh..
Salam dari Bejo ^^..
Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Telur Paskah (Tulisan Tempo Doeloe)

Riwayat Santa Lusia

Kaum Muda dan Realitas (Tulisan Tempo Doeloe)